Kerjasama antar Universitas di tingkat internasional telah menjadi suatu kebutuhan mendesak bagi perguruan tinggi di Indonesia. Menjalin kemitraan dengan lembaga pendidikan dari luar negeri membawa sejumlah manfaat yang signifikan, mendukung pengembangan akademis, riset, dan prestasi global universitas di tanah air.
Pertama-tama, kerjasama internasional membuka akses terhadap sumber daya dan kesempatan yang lebih luas. Melalui pertukaran pelajar dan program bersama, mahasiswa mendapatkan kesempatan untuk merasakan budaya dan metode pembelajaran yang berbeda, membentuk latar belakang akademis dan interpersonal yang lebih kaya bahkan kolaborasi dalam melakukan riset. Kolaborasi ini juga menciptakan lingkungan belajar yang inklusif dan multikultural.
Selain itu, kerjasama dengan lembaga internasional membuka pintu bagi peningkatan kualitas penelitian. Bersama-sama, universitas dapat melakukan penelitian lintas batas yang menghadirkan perspektif global terhadap isu-isu kritis. Penggabungan pengetahuan dan keahlian dari dua atau lebih lembaga dapat memunculkan solusi inovatif dan membuka peluang publikasi di jurnal internasional bergengsi.
Universitas Lelemuku Saumlaki dalam mengembangkan Tri Dharma Perguruan Tinggi selalu berupaya untuk meningkatkan mutu dan kualitas salah satunya di bidang penelitian. Penelitian yang dilakukan antara Universitas Lelemuku Saumlaki dan Leinden University bertujuan untuk mengkaji berbagai hal terkait dengan tata bahasa dan dialeg-dialeg dalam bahasa yamdena.
Penilitian ini dilakukan di beberapa lokasi yang digunakan sebagain sampel yaitu Desa Olilit Raya, Wowonda, Tumbur, Arui Bab, Sangliat Dol, Alusi Tambrian, Meyano Bab, Waturu dan Watmuri serta melibatkan beberapa pihak terkait sebagai nara sumber yakni Pemerintah Desa, tokoh masyarakat, tua-tua adat serta tokoh agama.
Adapun pihak universitas yang terlibat dalam peneltian ini adalah Rektor UNLESA Ferly. A. Sairmaly,SE.,M.Si, Duta UNLESA dr. Juliana Ch. Ratuanak, Noah Fanoembi yang merupakan Duta UNLESA di Belanda dan beberapa Dosen yakni Zakarian Bacori,S.Ag.,M.Pd, (Kepala Pusat Pengembangan Prestasi UNLESA), Pesparani Jabar,S.Pd.M.Pd (Sekteratis Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat), Regina Nifmaskossu,S.Pd.,M.Pd (Ketua Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia), serta Dince A. Kormasela,S.Pd.,M.Pd, dan Febriani Waisapy,S.Pi.,M.Si.
Noah Fanoembi ketika dihubungi di mengungkapkan bahwa, hasil dari penelitian yang dilakukan antara UNLESA dan Leinden University telah dijadikan buku dan sudah diterbitkan. Buku “Studi Bahasa tentang Bahasa Yamdena dan Dialek-dialeknya” adalah sebuah studi linguistik yang dilakukan oleh tim UNLESA bekerja sama dengan Leiden University di Belanda. Melalui karya ini, kami dapat mempelajari dan memahami berbagai dialek bahasa Yamdena dengan lebih baik dan mendokumentasikannya dalam buku ini. Berbagai dialek tersebut kami dapatkan bersama dengan tata bahasa bahasa Yamdena yang berhasil kami pelihara. Hingga saat ini, karya dari tim kami ini diakui oleh berbagai universitas di Belanda sebagai sebuah karya ilmiah yang berkualitas dan bahkan menjadi bagian dari perpustakaan universitas dan arsip di Belanda. Semoga ini menjadi langkah awal untuk mempertahankan bahasa daerah kita di Tanimbar, agar tidak pernah hilang.Tutup Noah.
Rektor UNLESA ketika ditemui mengukapkan bahwa kolaborasi yang dilakukan oleh UNLESA dan Leiden University merupakan suata terobosan baru yang dilakukan untuk mengembangkan Tri Dharma Perguruan Tinggi khususnya dalam bidang penelitian bahasa. Ia berharap agar kedepan semakin banyak lagi penelitian kolaborasi yang dilakukan baik itu penelitian antara mahasiswa maupun dosen. Suatu kebanggan bagi UNLESA karena hasil kolaborasi yang dilakukan telah menghasilkan sebuah tulisan yang mendapat pengakuan resmi sebagai suatu karya tulis berkualitas dan telah dimasukan sebagai arsip pada perpustakaan besar Kerajaan Belanda. tutup rektor*MT*