Apakah Ada Pertanyaan ?

Rektor UNLESA dan Tim berkunjung Ke Belanda Guna Pengembangan Tri Dharma Pergurun Tinggi

Leiden, Belanda 26/09/2023
Dalam rangka pelaksanaan Tridarma Perguruan Tinggi, Universitas Lelemuku Saumlaki (UNLESA) berkunjung ke Universitas Leiden Belanda.

Rektor, Ferly Agustina Sairmaly, SE., M.Si bersama Tim UNLESA, dr. Juliana Ch. Ratuanak, S.Ked., M.KM, Bapak. Agus Songupnuan, serta Duta UNLESA yang berada di Negeri Belanda, Amonoah WJJ Fanoembi, melakukan kunjungan serta Penjajakan Kerjasama dengan Fakultas Linguistik Universitas Leiden Belanda. Dalam kunjungan tersebut, Prof. Dr. Aone Van Engelenhoven, seorang ahli Bahasa di Universitas Leiden menyambut baik Rektor UNLESA bersama Tim guna pembahasan Project Penelitian dan Pembelajaran di bidang Bahasa dan Kebudayaan Tanimbar.

Dalam Pembahasan tersebut, Rektor menjelaskan kepada Prof.Dr. Aone Van Engelenhoven bahwa Kebupaten Kepulauan Tanimbar (KKT) memiliki 5 bahasa daerah, yakni Bahasa Fordata, Bahasa Yamdena, Bahasa Selaru, Bahasa Selwasa, dan Bahasa Makatian. Bahasa Fordata merupakan Bahasa tertua di KKT dengan jumlah penutur yang terbilang sangat banyak, kemudian diikuti oleh Bahasa Yamdena dengan tuturan Masyarakat mulai dari desa Arma hingga desa Olilit (Yamdena Timur – Yamdena Barat). Sedangkan Bahasa Selwasa digunakan oleh tiga Desa yang mendiami Pulau Yamdena yakni Desa Wermatang, Maratutul dan Otemer. Selain itu, masyarakat yang mendiami pulau Selaru menggunakan Bahasa daerah Selaru.Terakhir adalah Bahasa Makatian dengan jumlah penutur terkecil karena hanya digunakan oleh masaayarakat yang berada di Desa Makatian.

Bahasa daerah Yamdena merupakan salah satu Bahasa Ibu sekaligus sebagai identitas dan jati diri Masyarakat Tanimbar. Bahasa daerah digunakan sebagai alat penghubung dalam keluarga serta masyarakat, namun dalam perkembangannya Bahasa Yamdena terancam punah karena dipengaruhi oleh IPTEK. Dalam penggunaannya, Bahasa Yamdena pada kalangan orang tua cukup berkembang, namun Bahasa daerah pada generasi muda tidak berkembang sehingga terancm punah ” tutur dr. Julian Ch. Ratuanak, S.Ked., M.KM.

Tanimbar memiliki 5 bahasa lokal yang masih hidup, namun pengguna bahasanya mulai menurun sejak puluhan tahun yang lalu, untuk itu kita perlu menjaga agar Bahasa kita tidak hilang, karena Budaya Tanimbar bukan hanya tentang tari-tarian dan acara adat. Tetapi Bahasa daerah juga memegang peranan yang sangat penting dalam budaya. Saya sangat senang bahwa masih ada perhatian terhadap perkembangan Bahasa lokal, sehingga kita menjadi sadar bahwa Bahasa lokal dan adat di daerah kita tidak dilupakan tetapi terus dijunjung tinggi karena itu merupaka sebuah kekayaan yang luar biasa bagi kita semu di Tanimbar”, jelas Amonoah Fanoembi .

Di akhir pembicaraa, Rektor UNLESA memberikan cinderamata kepada Prof. DR. Aone van Engelenhoven sebagai ucapan terima kasih karena telah menyambut dan menerima Tim UNLESA dengan sangat baik. Prof.DR. Aone van Engelenhoven juga tak lupa menyampaikan rasa terima kasih atas cinderamata yang telah diberikan, dengan harapan semoga kerjasama tersebut dapat membawa manfaat kepada Masyarakat di KKT dan terus menjaga warisan para leluhur sehingga tidak mengalami kepunahan.

 

 

dengan mengisi waktu luang selama di belanda Rektor dan Tim UNLESA, mengunjungi museum Volkekunde untuk melihat jejak artefak yang berasal dari Tanimbar Kabupaten Kepulauan Tanimbar.

    Terkini

    Pengumuman

    Berita Sosmed

    Pimpinan Universitas Lelemuku Saumlaki

    FERLY AGUSTINA SAIRMALY, SE.,M.Si

    REKTOR

    PIMPINAN UNIVERSITAS

    NIDN: 1208048001

    SAMUEL URATH, S.Si.,M.Pd

    WAKIL REKTOR I

    BIDANG : AKADEMIK

    NIDN: 1228118601

    SUKRIYADI, SE.,MM.Akt

    WAKIL REKTOR II

    BIDANG: SDM, UMUM, & KEUANGAN

    NIDN: 1229128301

    PITER TITIRLOLOBY, S.Pd.,MPd

    WAKIL REKTOR III

    BIDANG: KEMAHASISWAAN & ALUMNI

    NIDN: 1218059002 

    CARTES A. RANGOTWAT, SH.,MH

    WAKIL REKTOR IV

    BIDANG: KERJASAMA,  HUKUM & KOMUNIKASI PUBLIK

    NIDN: 1204018901

    Pendiri / Owner / Pengurus
    Yayasan Pendidikan Tinggi Rumpun Lelemuku Saumlaki